Janur kuning merupakan salah satu dekorasi yang digunakan masyarakat Jawa dalam acara pernikahan. Lalu, janur kuning artinya apa? Simak informasi berikut ini. Janur kuning adalah istilah yang sering digunakan dalam budaya Indonesia. Janur kuning terbuat dari daun kelapa yang diwarnai kuning dengan menggunakan pewarna alami seperti kunyit atau kunir. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, di mana "janur" artinya daun palagawe dan "kuning" berarti kuning. Janur kuning memiliki beberapa makna dan fungsi dalam budaya Indonesia, antara lain: 1. Simbol kebahagiaan: Janur kuning sering digunakan sebagai simbol kebahagiaan dalam acara pernikahan atau acara-acara yang meriah. Biasanya janur kuning dipasang sebagai hiasan di pintu masuk atau ditempelkan di dinding rumah yang akan mengadakan acara tersebut. 2. Perlengkapan upacara adat: Janur kuning juga digunakan sebagai perlengkapan dalam upacara adat Jawa seperti selamatan, khitanan, atau acara-acara keagamaan. Janur kuning biasanya dijadikan hiasan di meja makanan atau tempat-tempat suci dalam acara tersebut. 3. Hiasan dalam seni tari: Janur kuning juga digunakan sebagai hiasan dalam tarian tradisional seperti tari lengger atau tari gambyong. Janur kuning digunakan untuk menghias kepala penari dan memberikan kesan mempesona pada penampilan mereka. 4. Aksesoris pengantin: Janur kuning juga digunakan sebagai aksesoris pengantin dalam acara pernikahan adat Jawa. Janur kuning biasanya digunakan oleh pengantin wanita sebagai hiasan di rambut atau sebagai pelengkap dalam bunga-bunga yang dijinjing. 5. Perlengkapan ritual keagamaan: Janur kuning sering digunakan sebagai perlengkapan dalam ritual keagamaan seperti upacara pemakaman atau penguburan. Janur kuning dipasang sebagai hiasan di dekat jenazah atau digunakan untuk membuat hiasan seperti bunga atau sanggul. Dalam budaya Indonesia, janur kuning memiliki makna positif sebagai simbol kebahagiaan dan keanggunan. Penggunaannya dalam berbagai acara dan upacara menunjukkan pentingnya janur kuning dalam budaya Indonesia.