Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan. Tentu saja, reaksi dari politikus PDIP terkait keinginan Prabowo Subianto untuk membentuk kelompok politik yang disebut sebagai Presidential Club adalah hal yang wajar. Sebagai partai politik, PDIP memiliki pandangan dan tujuan politik yang berbeda dengan Prabowo dan partainya, Gerindra. Mereka mungkin melihat pembentukan kelompok tersebut sebagai upaya untuk memperkuat kekuatan politik bagi Prabowo dan Gerindra. Selain itu, respons politikus PDIP juga dapat dipahami sebagai langkah untuk menjaga stabilitas politik dan demokrasi di Indonesia. Dengan adanya kelompok politik baru seperti Presidential Club, hal tersebut dapat memunculkan dinamika politik yang tidak terduga dan potensial mengganggu kedamaian politik di Tanah Air. Selain itu, politikus PDIP mungkin juga melihat bahwa pembentukan kelompok seperti Presidential Club dapat memperkuat dominasi politik dari kelompok tertentu dan mengurangi ruang bagi partai-partai lain untuk berkompetisi secara adil dalam arena politik. Hal ini tentu akan menimbulkan kekhawatiran atas keseimbangan kekuatan politik di Indonesia. Namun, di sisi lain, sebagai negara demokratis, setiap warga negara memiliki hak untuk berserikat dan berkumpul sesuai dengan kesepakatan yang berlaku. Jika Prabowo dan Gerindra ingin membentuk kelompok politik seperti Presidential Club, mereka sebenarnya memiliki hak untuk melakukannya, asalkan tetap dalam koridor hukum yang berlaku. Dengan demikian, sebaiknya respons politikus PDIP terhadap keinginan Prabowo untuk membentuk Presidential Club dilakukan secara bijaksana, mengedepankan dialog dan diskusi untuk mencapai solusi yang adil dan menghormati semua pihak. Hal ini penting untuk menjaga keutuhan dan stabilitas politik di Indonesia serta memastikan bahwa demokrasi tetap berjalan dengan lancar dan tidak terganggu oleh kepentingan-kepentingan politik individu.