Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan. Sebagai bagian dari kampanye Pilpres 2024, Prabowo Subianto telah mengusulkan pembentukan Presidential Club yang akan terdiri dari mantan presiden, mantan wakil presiden, mantan ketua MPR, dan mantan pimpinan KPK, BPK, dan BPIP. Usulan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan konsolidasi kekuatan politik untuk mendukung pembangunan Indonesia ke depan. Tentu saja, ide pembentukan Presidential Club ini menuai beragam tanggapan dari berbagai pihak. Ada yang mendukung ide ini karena dianggap dapat menciptakan kekuatan politik yang lebih solid dan bersatu untuk memajukan Indonesia. Namun, ada pula yang skeptis terhadap keberhasilan pembentukan klub tersebut, mengingat adanya potensi untuk menimbulkan konflik kepentingan dan oligarki politik di Indonesia. Selain itu, terdapat kekhawatiran bahwa pembentukan klub tersebut akan menguatkan politik elit di Indonesia dan lebih memperkuat kekuatan mereka dalam mengontrol jalannya politik di Tanah Air. Hal ini dapat mengancam demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam proses politik yang seharusnya terbuka dan inklusif bagi semua pihak. Meskipun demikian, ide pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto dapat dijadikan sebagai bahan diskusi dan evaluasi lebih lanjut mengenai dinamika politik di Indonesia. Penting untuk menegaskan bahwa upaya apa pun yang dilakukan dalam dunia politik haruslah selaras dengan nilai-nilai demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas guna memastikan bahwa kepentingan rakyat tetap menjadi prioritas utama. Sehingga, upaya apapun yang dilakukan dalam konteks pembangunan politik haruslah menuju kepada kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.