AS menegaskan syarat bagi Arab Saudi untuk mendapat perjanjian pertahanan dengan AS yaitu dengan normalisasi hubungan dengan Israel. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa hubungan Arab Saudi dengan Israel seharusnya tidak didasarkan semata-mata atas kepentingan untuk mendapatkan pakta pertahanan dari Amerika Serikat. Sebagai negara yang memiliki kedaulatan dan kepentingan nasionalnya sendiri, Arab Saudi seharusnya mempertimbangkan dengan bijaksana dampak-dampak politik, sosial, dan keamanan yang mungkin timbul dari menjalin hubungan dengan Israel. Selain itu, mencari perlindungan dari negara asing seperti Amerika Serikat seharusnya tidak menjadi satu-satunya alternatif bagi Arab Saudi dalam menjaga keamanan dan kedaulatannya. Sebaiknya, Arab Saudi juga memperkuat kerja sama dengan negara-negara di wilayah Timur Tengah untuk menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan aman bagi semua pihak. Lebih lanjut, penting bagi Arab Saudi untuk mempertimbangkan pendapat dan kepentingan rakyatnya sendiri dalam menjalin hubungan dengan Israel. Keterlibatan rakyat dalam keputusan politik luar negeri merupakan salah satu prinsip demokrasi yang penting untuk dijunjung tinggi. Terakhir, kesepakatan pertahanan dengan Amerika Serikat seharusnya tidak menjadi alasan utama bagi Arab Saudi untuk menjalin hubungan dengan Israel. Sebaliknya, hubungan tersebut sebaiknya didasarkan pada prinsip-prinsip saling menghormati kedaulatan dan kepentingan nasional masing-masing negara, serta upaya untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di wilayah Timur Tengah.