Pelaku menipu korbannya dengan berpura-pura ingin membeli plastik gilingan sebanyak 5 ton namun barang yang dibeli tak dibayar. Saya merasa sangat prihatin dengan berita tersebut karena tindakan penipuan yang dilakukan oleh para pelaku telah merugikan pihak pengusaha plastik sebesar Rp 122 juta. Tindakan tersebut tidak hanya merugikan secara finansial, namun juga dapat merusak hubungan antara pengusaha dengan pihak lainnya. Hal ini tentu saja sangat tidak etis dan dapat memberikan dampak yang buruk bagi dunia bisnis di Tangerang. Tindakan penipuan seperti ini seharusnya tidak dibiarkan dan harus segera ditindaklanjuti oleh pihak berwajib. Para pelaku harus diberikan sanksi yang setimpal agar dapat menjadi pelajaran bagi mereka dan juga menjadi efek jera bagi yang lainnya yang ingin melakukan hal serupa. Selain itu, pihak kepolisian juga harus melakukan tindakan preventif agar kasus serupa tidak terulang di masa yang akan datang. Para pelaku penipuan tersebut seharusnya menggunakan potensi dan kreativitas mereka untuk melakukan hal yang lebih positif dan berdampak baik bagi masyarakat. Tindakan penipuan hanya akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain, tidak akan memberikan kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup. Oleh karena itu, diperlukan adanya pendidikan dan kesadaran hukum yang tinggi agar tindakan penipuan tidak merajalela di masyarakat. Saya berharap bahwa kasus penipuan ini dapat segera ditangani dengan baik oleh pihak berwajib dan para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Selain itu, pihak pengusaha yang menjadi korban juga harus mendapatkan kompensasi atas kerugian yang mereka alami. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan jujur dalam berbisnis agar terhindar dari segala bentuk tindakan yang merugikan orang lain.