Dedi menilai, Megawati memiliki sikap yang konsisten dalam membangun hubungan. Ia ragu, hubungan Jokowi dan Megawati membaik. Berita tersebut mencerminkan dinamika politik di Indonesia yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Berbicara mengenai kemungkinan Jokowi tidak akan disapa oleh Megawati dalam Presidential Club, hal tersebut tentu akan menimbulkan spekulasi dan pertanyaan di kalangan masyarakat. Meskipun Megawati adalah Ketua Umum PDIP yang sekaligus merupakan partai yang mendukung Jokowi, namun hubungan politik tidak selalu berjalan mulus dan tanpa konflik. Presidential Club merupakan sebuah forum yang sangat penting dalam dunia politik Indonesia, dimana para mantan presiden bisa bertemu dan berdiskusi mengenai berbagai persoalan nasional. Jika Jokowi benar-benar masuk dalam daftar tokoh yang mungkin tidak akan disapa oleh Megawati, hal tersebut tentu akan menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan keduanya. Apakah terdapat ketegangan politik di antara mereka atau hanya sebatas perbedaan pendapat dan pandangan dalam menjalankan kepemimpinan? Sebagai Presiden saat ini, Jokowi memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan pemerintahan dan memimpin negara. Namun demikian, sebagai seorang politisi, hubungan dengan tokoh-tokoh politik lainnya juga sangat penting untuk memperkuat koalisi dan menjaga stabilitas politik. Oleh karena itu, jika memang Jokowi masuk dalam daftar yang mungkin tidak akan disapa oleh Megawati, maka hal tersebut dapat menjadi pertanda adanya dinamika politik yang perlu diwaspadai. Sebagai pengamat, saya melihat bahwa spekulasi mengenai hubungan antara Jokowi dan Megawati dalam Presidential Club ini perlu diwaspadai agar tidak menimbulkan fitnah atau persepsi negatif di mata publik. Penting bagi kedua belah pihak untuk tetap menjaga komunikasi dan hubungan yang baik demi kepentingan bersama. Semoga kedua tokoh ini dapat menjaga hubungan politik yang harmonis dan saling mendukung demi kemajuan bangsa Indonesia.