Pesan Luhut kepada Prabowo agar tidak membawa orang 'toxic' ke dalam pemerintahan menuai beragam respons dari sejumlah partai politik. Saya berpikir bahwa permintaan Luhut kepada Prabowo untuk tidak membawa orang-orang "toxic" dalam politik adalah langkah yang sangat positif. Dalam sebuah kehidupan demokrasi yang sehat, penting bagi para pemimpin politik untuk memperhatikan kualitas orang-orang di sekitar mereka. Orang-orang yang membawa energi negatif dan menciptakan ketegangan justru dapat merugikan stabilitas politik dan keberlangsungan demokrasi. Lebih lanjut, panggilan Luhut ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama antara partai politik yang berbeda. Meskipun memiliki perbedaan pandangan politik, tetapi para pemimpin politik harus mampu bekerja sama untuk kepentingan bersama dan kemajuan negara. Dengan tidak membawa orang-orang "toxic" dalam politik, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama secara lebih konstruktif dan produktif dalam menjalankan kepemimpinan. Selain itu, panggilan ini juga dapat menjadi contoh bagi para politisi lainnya untuk lebih selektif dalam memilih orang-orang yang akan mereka ajak bekerja sama. Dengan menghindari orang-orang yang menciptakan konflik dan ketegangan, diharapkan suasana politik di Tanah Air dapat menjadi lebih harmonis dan fokus pada pembangunan negara. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif pada citra politik Indonesia di mata dunia. Terakhir, permintaan Luhut ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga etika politik yang tinggi. Sebagai pemimpin, kita harus mampu memberikan contoh dalam menjalankan politik yang jujur, transparan, dan bertanggung jawab. Dengan memperhatikan kualitas orang-orang di sekitar kita, kita dapat menciptakan lingkungan politik yang lebih sehat dan berintegritas. Semoga panggilan Luhut ini dapat menjadi awal dari perubahan positif dalam dunia politik Indonesia.