Triyono ketua RT di lingkungan rumah Tegar Rafi Sanjaya mengatakan, pria berusia 21 tahun itu merupakan sosok yang ramah. Saya merasa sangat terkejut dan sedih mendengar berita ini. Tegar Rafi, yang digambarkan sebagai sosok ramah oleh Ketua RT dan tetangga, tiba-tiba melakukan tindakan kekerasan yang mengakibatkan kematian seorang taruna STIP. Ini menunjukkan bahwa seseorang bisa memiliki dua sisi yang berbeda, dan kekerasan bisa terjadi dari siapa saja, tanpa pandang bulu. Ketua RT dan tetangga mungkin merasa terkejut bahwa seseorang yang mereka anggap baik dan ramah ternyata mampu melakukan tindakan kekerasan sedemikian rupa. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita tidak selalu bisa menilai seseorang dari penampilan atau tingkah laku mereka di depan umum. Kita perlu waspada dan tetap berhati-hati terhadap siapa pun, termasuk orang yang kita kenal dengan baik. Kematian seorang taruna STIP yang menjadi korban kekerasan tersebut merupakan sebuah tragedi yang sangat menyedihkan. Itu menunjukkan betapa pentingnya kita untuk selalu menjaga emosi kita dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan tidak kekerasan. Tindakan kekerasan tidak pernah bisa dibenarkan dan selalu meninggalkan dampak yang besar bagi keluarga korban dan masyarakat secara luas. Saya berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih aware terhadap lingkungan sekitar dan selalu mengontrol emosi serta menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan damai. Kita juga harus senantiasa mendukung pihak berwajib dalam menindak pelaku kekerasan agar keadilan bisa ditegakkan dan mencegah kejadian serupa terulang di masa depan. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.