Pelaku mutilasi di Ciamis, ditempatkan di sel isolasi, terpisah dari tahanan lain. Tarsum membunuh dan memutilasi istrinya pada Jumat (3/5/2024). Penahanan pelaku mutilasi di Ciamis di sel khusus adalah langkah yang tepat dan sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya. Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku tersebut membuatnya perlu dipisahkan dari tahanan lainnya demi menjaga keamanan dan ketertiban di dalam tahanan. Sel khusus dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap pelaku dan juga tahanan lainnya. Pelaku mutilasi yang ditahan di sel khusus juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah insiden serupa terjadi di dalam tahanan. Dengan menjaga pelaku tersebut terpisah dari orang lain, dapat memberikan rasa aman dan keamanan bagi tahanan lainnya. Selain itu, penahanan di sel khusus juga dapat memberikan perlakuan khusus yang sesuai dengan kasus yang dilakukan oleh pelaku. Selain itu, penahanan pelaku mutilasi di sel khusus juga dapat memberikan kesempatan bagi pelaku untuk mendapatkan perlakuan atau pendampingan khusus yang dibutuhkan. Sebagai contoh, pelaku dapat mendapatkan konseling atau pendampingan psikologis untuk membantu mengatasi masalah yang dialami oleh pelaku. Dengan demikian, penahanan di sel khusus juga dapat menjadi sarana untuk rehabilitasi pelaku kejahatan. Namun, dalam hal ini juga perlu dipastikan bahwa penahanan di sel khusus tidak digunakan sebagai bentuk diskriminasi atau perlakuan yang tidak manusiawi terhadap pelaku. Sel haruslah tetap memenuhi standar kemanusiaan yang berlaku dan hak-hak asasi pelaku harus tetap dihormati. Hal ini penting guna menjaga agar penahanan di sel khusus tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan mental atau emosional pelaku. Secara keseluruhan, penahanan pelaku mutilasi di sel khusus merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dalam tahanan. Sel khusus juga dapat menjadi sarana untuk memberikan perlakuan khusus yang dibutuhkan oleh pelaku serta memastikan bahwa rehabilitasi dapat dilakukan dengan baik. Namun, tetap penting untuk memperhatikan aspek kemanusiaan dan hak asasi pelaku agar penahanan di sel khusus tidak menimbulkan masalah baru.