Loading...
Ia menceritakan, Tegar Rafi sempat mendapat nasihat dari ibundanya, Sri, saat pulang ke rumahnya di Kampung Bulak, Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat
Saya merasa bahwa judul berita tersebut agak berlebihan dalam mengait-kaitkan antara petuah dari sang ibu dengan karma yang dialami oleh Tegar Rafi. Seolah-olah menyalahkan Tegar karena tidak mengikuti petuah ibunya secara tepat dan menyimpulkan bahwa dia "dilanggar" dan "mendapatkan karma" karena tindakannya. Seharusnya, kita tidak bisa dengan mudah menarik kesimpulan seperti itu tanpa mengetahui lebih dalam konteks dan motif di balik perbuatan Tegar.
Sebagai manusia, setiap orang memiliki kebebasan untuk membuat pilihan dan keputusan dalam hidupnya. Hal tersebut juga berlaku bagi Tegar Rafi. Memang benar bahwa nasihat dari orang tua seringkali menjadi pegangan yang sangat berharga dalam menjalani kehidupan, namun tidak selalu berarti bahwa kita harus sepenuhnya mengikuti segala nasihat itu tanpa ragu atau pertimbangan yang mendalam. Mungkin saja ada alasan atau keadaan tertentu yang membuat Tegar merasa perlu melakukan tindakan tersebut.
Sebagai pihak yang mengikuti berita, kita seharusnya berusaha untuk lebih bijak dalam menilai dan mengevaluasi suatu peristiwa. Memberikan label bahwa Tegar "kena karma" karena tidak mengikuti nasihat ibunya bisa mereduksi kompleksitas dan konteks dari kejadian tersebut. Mungkin saja ada faktor lain di luar kontrol Tegar yang turut berperan dalam kejadian tersebut.
Sebagai penonton, kita seharusnya juga memberikan ruang untuk memahami dan menghargai perjalanan hidup seseorang. Tegar Rafi adalah manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangan, sama seperti kita semua. Seharusnya kita tidak terlalu cepat menghakimi dan mengkait-kaitkan kejadian yang terjadi dengannya dengan konsep seadil-nya karma.
Dalam mengambil pelajaran dari berita ini, sebaiknya kita bisa belajar untuk lebih bijak dalam menilai dan memberikan ruang bagi orang lain untuk menjadi manusia yang terus belajar dan berkembang. Terlepas dari benar atau salahnya tindakan Tegar, kita semua memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan menjalani kehidupan dengan penuh pengertian dan empati terhadap sesama. Semoga kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua agar lebih bijak dalam menyikapi perbedaan dan menghargai perjalanan hidup masing-masing individu.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment