Sejauh ini tim SAR masih mencari satu orang korban anak berusia lima tahun yang sebelumnya dilaporkan hilang karena banjir di Luwu, Sulsel. Berita mengenai satu jenazah yang ditemukan di Sungai, Luwu, yang menambah total korban banjir menjadi 11 orang adalah sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan. Banjir merupakan bencana alam yang dapat mengakibatkan kerugian yang besar, baik secara materi maupun korban jiwa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan bencana dan pencegahan banjir di daerah-daerah rawan. Korban banjir yang sudah mencapai 11 orang menunjukkan bahwa penanganan bencana banjir di Luwu harus segera dioptimalkan. Langkah-langkah pencegahan dan mitigasi bencana harus ditingkatkan, seperti perbaikan drainase, penataan kawasan resapan air, serta sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya banjir dan cara menghadapinya. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam upaya pencegahan banjir juga sangat dibutuhkan. Selain itu, evakuasi korban banjir juga harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Penyelamatan korban yang terdampar akibat banjir merupakan prioritas utama dalam situasi darurat seperti ini. Koordinasi antara pihak berwenang dan relawan sangat penting untuk memastikan keselamatan korban banjir dan mencegah terjadinya korban jiwa yang lebih besar. Kami juga berharap agar pemerintah daerah dan instansi terkait dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada korban banjir, baik dalam bentuk logistik, tempat pengungsian, maupun bantuan medis. Solidaritas dan kepedulian sosial dari masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam membantu korban banjir mengatasi musibah yang mereka alami. Semoga kejadian ini dapat menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat Luwu untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir di masa mendatang. Semoga korban banjir yang telah meninggal dunia diterima di sisi-Nya dan keluarga korban diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.