Korban FR alias Rais (19) tewas setelah terkena peluru di kepala dan FL terkena peluru di dada bagian kanan. Saya sangat prihatin dan kecewa atas kejadian tragis ini. Sebagai anggota TNI AL, seharusnya oknum tersebut bertanggung jawab menjaga keamanan masyarakat, bukan malah melakukan tindakan kekerasan yang merenggut nyawa warga sipil. Tindakan ini jelas melanggar kode etik dan norma hukum yang seharusnya dipegang teguh oleh setiap anggota TNI. Kronologi kejadian yang diberitakan menunjukkan bahwa penembakan dilakukan tanpa alasan yang jelas, sehingga tindakan tersebut menjadi semakin tidak dapat dibenarkan. Kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI tersebut jelas merugikan citra institusi TNI serta merugikan kepercayaan masyarakat terhadap anggota TNI. Tindakan brutal ini juga dapat menciptakan ketakutan dan kekhawatiran di tengah masyarakat, yang seharusnya dilindungi dan dilayani oleh aparat keamanan. Penting bagi institusi TNI untuk memberikan sanksi tegas terhadap oknum tersebut agar menjadi pelajaran bagi anggota TNI lainnya bahwa tindakan semacam ini tidak akan ditoleransi. Selain itu, perlu dilakukan investigasi mendalam untuk mengungkap motif di balik penembakan tersebut dan memastikan bahwa oknum tersebut diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami berharap agar pemerintah dan TNI AL dapat bertindak cepat dan transparan dalam menangani kasus ini, serta memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya. Kejadian seperti ini seharusnya menjadi momentum bagi TNI untuk melakukan evaluasi internal terhadap proses rekrutmen, pelatihan, dan pembinaan anggota agar tindakan semacam ini tidak terulang di masa depan. Semoga kasus ini dapat segera diselesaikan dengan adil dan bijaksana, serta memberikan hikmah bagi seluruh aparat keamanan dalam menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan mengedepankan kepentingan serta perlindungan masyarakat.