Ketut Suastika berusaha menahan tangis saat mengenang putranya, Putu Satria Ananta Rustika (19). Putranya tewas dianiaya taruna STIP Jakarta. Saya sangat prihatin dan terkejut atas berita mengenai tewasnya Putu Satria, seorang taruna STIP Jakarta yang diduga dianiaya oleh senior. Ini merupakan kasus yang sangat disayangkan karena seharusnya lingkungan pendidikan seperti kampus atau sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para siswa atau mahasiswa untuk belajar dan berkembang. Tindakan kekerasan dan intimidasi seperti ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat berdampak sangat buruk bagi korban maupun bagi lingkungan pendidikan itu sendiri. Saya berharap pihak berwajib segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku. Tindakan kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan harus benar-benar ditindak dengan tegas agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang. Selain itu, perlu ada perlindungan yang lebih baik bagi para mahasiswa atau siswa agar mereka merasa aman dalam lingkungan pendidikan. Kondisi mental para mahasiswa atau siswa juga perlu diperhatikan dan didukung agar tidak terjadi kasus bullying atau kekerasan lainnya. Perlu adanya sosialisasi tentang pentingnya toleransi, empati, dan sikap menghormati satu sama lain di lingkungan pendidikan. Selain itu, pendampingan psikologis juga perlu ditingkatkan agar para mahasiswa atau siswa yang mengalami masalah bisa mendapatkan dukungan yang sesuai. Terakhir, semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik pihak sekolah atau kampus, mahasiswa, maupun masyarakat luas tentang pentingnya menghormati dan menjaga keamanan satu sama lain. Kita semua harus saling mendukung dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung bagi semua orang. Kiranya Putu Satria dapat menjadi korban terakhir dari kasus kekerasan di lingkungan pendidikan. Semoga beliau mendapatkan keadilan dan damai di alam sana.