IM57+ Institute menilai ada kepanikan dari Ghufron hingga menyeret nama Alex Marwata. Menurut saya, berita tersebut sangat mengkhawatirkan karena menunjukkan betapa seriusnya konflik internal yang terjadi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pernyataan bahwa IM57 (Inspektur Mendikbud ke-57) menilai Ghufron panik hingga menyeret Alex Marwata terkait mutasi ASN adalah bukti nyata bahwa situasi di KPK semakin memanas. Dengan adanya tuduhan-tuduhan seperti ini, dapat merusak reputasi dan kredibilitas lembaga anti korupsi yang seharusnya menjadi teladan bagi seluruh masyarakat. Perdebatan terkait mutasi ASN, apalagi melibatkan pejabat tinggi KPK seperti Ghufron dan Alex Marwata, seharusnya dapat diselesaikan secara internal tanpa perlu membawa-bawa opini publik. Konflik internal seperti ini hanya akan melemahkan kesatuan dan fokus KPK dalam melaksanakan tugas utamanya yaitu memberantas korupsi. Selain itu, hal ini juga dapat memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mencoba melemahkan KPK melalui perpecahan internal. Sebagai lembaga penegak hukum yang memiliki kewenangan besar dalam memberantas korupsi, KPK seharusnya memberikan contoh yang baik dalam hal penyelesaian konflik internal dan menunjukkan transparansi dalam setiap tindakan yang diambil. Dengan adanya perdebatan terbuka seperti ini, diharapkan KPK dapat menunjukkan bahwa mereka tetap solid dan fokus dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi, tanpa terpengaruh oleh perpecahan internal. Saya berharap agar KPK dapat segera meredakan konflik internal ini dan kembali fokus pada tugas utamanya yaitu memberantas korupsi tanpa terpengaruh oleh politik atau kepentingan pribadi. Kepercayaan publik pada KPK sebagai lembaga yang adil dan bersih harus tetap dijaga, dan hal ini hanya dapat tercapai melalui transparansi dan integritas yang tinggi. Semoga KPK dapat segera menyelesaikan konflik ini dengan bijaksana dan tidak membiarkan hal tersebut merusak citra lembaga tersebut.