Loading...
Paman Putu Satria meyakini motif pemukulan terhadap korban, tidak sebatas karena keponakannya salah menggunakan seragam.
Tanggapan saya terhadap berita tersebut tentu sangat prihatin dan mengutuk keras tindakan penganiayaan yang terjadi terhadap Putu Satria. Jika benar-benar penganiayaan ini bermotif cemburu, maka ini adalah contoh yang nyata bagaimana rasa cemburu yang berlebihan dapat merusak kehidupan seseorang.
Sebagai masyarakat, kita harus memahami bahwa tindakan kekerasan atau penganiayaan tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apapun. Seseorang harus mampu mengendalikan emosi dan menyelesaikan masalahnya dengan cara yang lebih dewasa dan damai. Cemburu memang merupakan emosi yang wajar dirasakan, namun mengungkapkannya dengan tindakan kekerasan jelas tidak bisa diterima.
Selain itu, kasus ini juga menggarisbawahi pentingnya pentingnya memahami dan menghargai hak setiap individu untuk mengekspresikan dirinya dengan bebas, termasuk dalam hal berkarir. Putu Satria yang telah lolos menjadi mayoret dan akan dikirim ke China seharusnya mendapat dukungan dan apresiasi, bukan justru mengalami penganiayaan yang memalukan.
Saya berharap pihak berwajib segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi yang sesuai kepada pelaku penganiayaan. Selain itu, masyarakat juga perlu lebih peduli dan proaktif dalam memberikan dukungan kepada korban kekerasan agar mereka tidak merasa terisolasi dan terancam. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang, dan kita semua bisa hidup dalam kedamaian dan saling mendukung satu sama lain.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment