Kali ini muncul adanya informasi penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) di Universitas Gadjah Mada (UGM) bergaya hedon. Berita mengenai penerima Kartu Indonesia Pintar Keluarga (KIPK) yang bergaya hidup hedon tentu merupakan hal yang memprihatinkan. KIPK seharusnya diberikan kepada keluarga kurang mampu untuk membantu biaya pendidikan anak-anaknya, bukan untuk digunakan secara tidak bijaksana. Perilaku hedon yang ditunjukkan oleh sebagian penerima KIPK menunjukkan ketidaksadaran mereka akan pentingnya pendidikan dan pemahaman yang benar akan kebijakan pemerintah yang telah diberikan untuk kepentingan keluarga kurang mampu. Pemerintah seharusnya memberikan perhatian lebih dalam melakukan pemantauan terhadap penyaluran KIPK agar tidak disalahgunakan. Hal ini penting untuk menjaga tujuan program bantuan pendidikan ini agar benar-benar sampai kepada sasaran yang membutuhkan. Dengan adanya dana bantuan pendidikan ini, diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih besar bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak dan lebih baik. Diperlukan langkah-langkah tegas dan pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dalam penyaluran program KIPK. Para penerima bantuan seharusnya paham betul akan tanggung jawab dan kewajiban yang mereka terima, yaitu untuk digunakan dalam hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak mereka. Jika terbukti bahwa beberapa penerima KIPK menggunakan dana tersebut untuk bersifat hedon, maka perlu adanya sanksi yang tegas agar menjadi pelajaran bagi penerima bantuan yang lain. Selain itu, perlu juga dilakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dan penggunaan dana bantuan pendidikan. Keterbukaan dan transparansi dalam penyaluran bantuan ini juga menjadi hal yang penting agar masyarakat bisa melihat langsung bagaimana program ini berjalan dan dana yang diberikan benar-benar tepat sasaran. Sebagai masyarakat, kita juga perlu lebih peduli terhadap keberlangsungan program-program bantuan seperti KIPK. Kita bisa membantu dengan memberikan informasi kepada pihak berwenang jika mengetahui adanya penyalahgunaan dana bantuan pendidikan ini. Dengan begitu, kita ikut berperan dalam menjaga agar tujuan dari program tersebut tercapai dengan baik.