Polsek Naringgul, Cianjur, kini telah menangani kasus penipuan yang membuat pria asal Cianjur, AK menikahi Adinda Kanza yang ternyata laki-laki berinisial ESH. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah sangat miris dan memilukan. Bagaimana mungkin seorang pria bisa menikahi wanita tanpa mengetahui identitasnya secara lengkap selama 12 hari? Hal ini menunjukkan kurangnya komunikasi dan kepercayaan antara kedua pasangan tersebut sebelum mereka menikah. Seharusnya sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, pasangan tersebut harus saling mengenal dengan baik sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Selain itu, kurangnya komunikasi dan kejujuran antara kedua pasangan juga dapat merusak keberlangsungan hubungan pernikahan di masa depan. Pernikahan seharusnya didasari oleh rasa percaya dan saling membuka diri antara kedua belah pihak. Dengan menikahi seseorang tanpa benar-benar mengenalnya, hal itu bisa membawa konsekuensi yang besar dan mempengaruhi kebahagiaan dalam rumah tangga. Tidak hanya itu, hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai motif dari pria tersebut untuk menikahi wanita tanpa sepenuhnya mengenali siapa dirinya. Apakah ini dilakukan karena desakan dari keluarga atau motif lain yang tidak jelas? Kedewasaan yang seharusnya dimiliki oleh kedua pasangan sebelum memutuskan untuk menikah sepertinya tidak terpenuhi dalam kasus ini. Oleh karena itu, kasus ini seharusnya menjadi pelajaran bagi pasangan lain bahwa pentingnya komunikasi, kejujuran, dan saling mengenal sebelum memutuskan untuk menikah. Pernikahan bukanlah suatu hal yang bisa dianggap remeh, melainkan harus dipersiapkan dengan matang agar kedua belah pihak dapat hidup bahagia dan harmonis dalam jangka panjang. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi pasangan lainnya agar tidak terjerumus dalam masalah serupa di masa mendatang.