Polisi mengatakan status tersangka itu ditetapkan berdasarkan kecukupan alat bukti dan keterangan saksi. Berita mengenai polisi menjelaskan dasar tarsum pemutilasi istri sebagai tersangka menimbulkan kecaman dan kehebohan di masyarakat. Tindakan brutal yang dilakukan terhadap anggota keluarganya sendiri, dalam hal ini istri, merupakan tindakan keji yang tidak bisa ditoleransi oleh masyarakat pada umumnya. Sebagai pihak berwenang, polisi harus mengungkap kasus ini dengan sebaik-baiknya dan memberikan keadilan bagi korban yang telah menjadi korban tindakan keji tersebut. Penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu, sehingga pelaku bisa mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Memutuskan untuk menjadikan pelaku sebagai tersangka tentu didasari oleh bukti-bukti dan fakta yang kuat yang menunjukkan keterlibatannya dalam tindakan kejahatan tersebut. Polisi sebagai penegak hukum harus bisa memberikan penjelasan yang jelas dan transparan kepada masyarakat mengenai dasar penetapan tersangka tersebut, agar tidak menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan terhadap penegakan hukum di negara ini. Kasus pemutilasi istri menjadi suatu pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, bahwa kekerasan dalam rumah tangga harus segera diatasi dan tidak boleh dibiarkan berkembang. Masyarakat harus juga ikut serta dalam memberikan dukungan kepada korban kekerasan, serta melaporkan kejadian yang mencurigakan agar kasus serupa tidak terulang kembali di masa depan. Kami berharap agar penegakan hukum terhadap kasus pemutilasi istri ini bisa berjalan lancar dan adil, serta memberikan keadilan bagi korban dan keluarga korban. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat luas agar lebih peduli dan peka terhadap kekerasan dalam rumah tangga, serta menjadi contoh bagi pelaku kekerasan lainnya agar tidak melakukan tindakan yang sama di masa depan.