Binsar Panjaitan mengkhawatirkan ada 'toxic' yang bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran lima tahun ke depan. Menurut saya, berita tersebut cukup menarik karena memberikan informasi terkait kemungkinan adanya sosok toxic yang dikhawatirkan akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo. Namun, saya berpendapat bahwa sebaiknya kita tidak langsung membuat asumsi negatif terhadap seseorang sebelum ada bukti konkret yang mendukung. Dalam menyikapi seseorang yang dianggap toxic, sebaiknya kita lebih bijak dalam mengumpulkan informasi dan fakta yang jelas sebelum membuat penilaian. Hal ini juga mengingat pentingnya menjaga keharmonisan dan keberlangsungan pemerintahan yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang terbaik bagi masyarakat. Kita tidak boleh sembarangan dalam mengambil keputusan terkait orang-orang yang akan menjadi bagian dari pemerintahan tanpa melakukan proses seleksi yang ketat dan cermat. Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa adanya sosok toxic dalam pemerintahan bisa memberikan dampak negatif bagi kebijakan yang akan diambil, termasuk dalam hal merumuskan kebijakan yang dapat memengaruhi masyarakat secara langsung. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melakukan penilaian yang objektif dan transparan terhadap calon-calon yang akan bergabung dalam pemerintahan untuk mencegah adanya konflik atau ketidaksetujuan di kemudian hari. Sebagai warga negara, kita juga memiliki peran penting dalam mengawasi dan memberikan masukan terhadap kinerja pemerintah agar terhindar dari keputusan-keputusan yang merugikan masyarakat. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pemerintahan yang terbentuk akan mampu bekerja secara efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan negara yang sejahtera dan adil bagi semua warganya.