Loading...
pelatih silat di Tulungagung yang menewaskan muridnya divonis 5 bulan 17 hari. Vonis itu jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa 7 tahun penjara.
Sebagai seorang pelatih silat yang seharusnya menjadi figur panutan bagi para siswanya, tindakan yang dilakukan oleh pelatih tersebut sangatlah tidak bisa diterima. Tindakan yang merenggut nyawa seorang siswa adalah tindakan yang sangat tidak manusiawi dan sesuatu yang tidak boleh terjadi dalam lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, tuntutan yang hanya mencapai 5 bulan penjara bagi pelaku merupakan suatu hal yang sangat tidak proporsional dengan kejahatan yang dilakukannya.
Ditambah lagi, karena korban adalah seorang siswa yang seharusnya dilindungi oleh guru dan pelatihnya, tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelatih sangatlah patut untuk diberikan hukuman yang lebih berat. Hukuman penjara selama 5 bulan nampaknya tidaklah mencerminkan keadilan bagi keluarga korban dan masyarakat yang mengecam tindakan pelatih tersebut.
Selain itu, keputusan pengadilan yang hanya memvonis pelatih dengan 5 bulan penjara juga dapat memberikan dampak buruk terhadap keadilan di masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan kontroversi dan meragukan keberadaan sistem peradilan yang seharusnya memberikan keadilan bagi semua pihak tanpa pandang bulu.
Masyarakat tentu berharap agar kasus seperti ini mendapatkan penanganan yang lebih serius agar pelatih tersebut dapat diberikan hukuman yang sepadan dengan kejahatannya. Tidak hanya itu, perlindungan terhadap para siswa juga harus menjadi prioritas utama dalam lingkungan pendidikan demi mencegah terulangnya kasus-kasus kekerasan serupa di masa depan.
Dengan demikian, sistem peradilan harus mampu memberikan keputusan yang lebih adil dan memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat. Keadilan harus dijunjung tinggi dalam setiap kasus kekerasan agar masyarakat merasa aman dan percaya pada keberadaan sistem peradilan yang berkeadilan.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment