Sebilah pisau dapur berukuran sedang yang biasa digunakan untuk memasak, jadi alat Tarsum (41) untuk memutilasi istrinya sendiri, Yanti (40). Saya merasa sangat terkejut dan dibuat sedih ketika membaca berita tersebut. Tindakan keji yang dilakukan oleh Tarsum terhadap Yanti adalah sesuatu yang sangat tidak bisa diterima. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dan kesadaran akan hak asasi manusia dalam masyarakat. Tidak ada alasan apapun yang dapat membenarkan tindakan kekerasan terhadap sesama manusia, apalagi jika menggunakan senjata sebagai alat untuk melancarkannya. Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran pemerintah dan lembaga penegak hukum dalam mencegah dan menindak tindakan kejahatan. Perlindungan terhadap masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak, harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan lembaga terkait. Mereka harus bekerja sama untuk memastikan keamanan dan perlindungan bagi semua warga negara. Saya juga berharap bahwa kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli dan peka terhadap kondisi sekitar. Kita sebagai anggota masyarakat tidak boleh acuh dan harus berani melaporkan kejadian-kejadian yang mencurigakan atau melanggar hukum. Kita juga perlu terus mengedukasi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita tentang pentingnya menghormati dan menjaga hak asasi manusia. Terakhir, saya berharap agar kasus ini bisa ditangani dengan serius dan adil oleh pihak berwajib. Tarsum harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku dan mendapat hukuman yang setimpal dengan tindakannya. Tidak hanya itu, kita juga perlu meningkatkan sistem perlindungan terhadap korban kejahatan agar mereka dapat mendapatkan keadilan dan pemulihan yang layak. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan.