Seorang pria di Kecamatan Purwantoro memperkosa anak tiri perempuannya. Ironisnya, aksi bejat itu dilakukan pelaku selama bertahun-tahun. Berita tentang seorang pria di Purwantoro yang melakukan tindakan perkosaan terhadap anak tirinya yang telah berlangsung bertahun-tahun merupakan suatu perbuatan yang sangat keji dan tidak bisa ditoleransi dalam masyarakat. Tindakan tersebut menunjukkan ketidakberanian dalam menghormati hak asasi manusia, khususnya hak anak untuk mendapatkan perlindungan dan keamanan. Perbuatan tersebut tidak hanya merugikan secara fisik, tetapi juga secara emosional dan psikologis bagi korban. Anak tersebut harus merasakan beban yang sangat besar dalam menghadapi trauma yang ditimbulkan dari pengalaman yang dialaminya. Selain itu, tindakan perkosaan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum dan harus ditindaklanjuti dengan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Diperlukan penegakan hukum yang tegas dan adil terhadap pelaku perkosaan tersebut agar dapat memberikan keadilan bagi korban dan memberikan efek jera bagi pelaku lainnya. Selain itu, perlu juga dilakukan pendekatan psikologis dan rehabilitasi bagi korban agar dapat pulih dari trauma yang mereka alami akibat tindakan keji tersebut. Kejadian ini juga harus dijadikan sebagai pelajaran bagi semua pihak, terutama orang tua, untuk lebih waspada dan memperhatikan perlindungan anak-anak dari potensi kekerasan seksual. Pendidikan dan sosialisasi mengenai kasus kekerasan seksual perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih aware dan siap untuk melaporkan kejadian-kejadian serupa demi mencegah terulangnya kasus yang sama di masa depan. Dalam hal ini, peran keluarga, masyarakat, pemerintah, dan lembaga perlindungan anak sangat penting dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Setiap orang memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk melindungi anak-anak dan memberikan mereka lingkungan yang aman dan sehat bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan korban dapat mendapatkan keadilan serta pemulihan yang layak.