Satreskrim Polres Sukabumi menetapkan 10 orang tersangka dalam kasus duel maut yang dibuat konten yang melibatkan pelajar SMP di Kabupaten Sukabumi Tawuran antar pelajar yang menjadi konten di media sosial sangat memprihatinkan. Kasus ini menunjukkan bahwa kekerasan di kalangan remaja masih menjadi masalah serius yang perlu segera ditangani. Tawuran bukanlah hal yang seharusnya dipromosikan atau dijadikan hiburan oleh siapapun, terlebih jika hal tersebut membahayakan keselamatan orang lain. Dengan 10 orang pelajar menjadi tersangka dalam kasus tersebut, hal ini menunjukkan betapa terorganisirnya tindakan kekerasan yang terjadi. Bukan hanya para pelajar yang terlibat langsung dalam tawuran yang harus bertanggung jawab, tapi juga pihak sekolah sebagai institusi pendidikan yang seharusnya memberikan pembinaan dan pengawasan yang baik kepada siswanya. Sikap kekerasan dan tawuran antar pelajar seharusnya tidak menjadi budaya di kalangan remaja. Penting bagi pihak sekolah, orang tua, serta pemerintah untuk lebih serius dalam mengatasi masalah ini. Perlu adanya pembinaan yang lebih intensif terhadap para pelajar agar mereka memahami dampak negatif dari tindakan kekerasan dan tawuran. Diharapkan pula agar media sosial turut bertanggung jawab dalam menyajikan konten-konten yang bersifat positif dan mendidik. Sebagai warga masyarakat, kita juga perlu lebih aware dan ikut serta dalam mencegah tawuran antar pelajar dengan cara mengedukasi mereka tentang pentingnya rasa saling menghormati, toleransi, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai. Kasus tawuran antar pelajar yang menjadi konten di Sukabumi harus menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan lebih proaktif dalam mendidik generasi muda agar terhindar dari perilaku kekerasan. Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan berbudaya bagi anak-anak muda agar mereka dapat tumbuh berkembang menjadi generasi yang unggul dan bertanggung jawab.