Alvian Sandi Hernanda (21) warga Demak dibacok di dalam kamar hotel kelas melati di Bojonegoro. Pelakunya yakni Najmiah Nur Indah (36) asal Gorontalo. Berita mengenai pemuda di Bojonegoro yang dibacok oleh seorang emak-emak saat cekcok dalam kamar hotel merupakan kejadian yang cukup mengejutkan. Kejadian ini menegaskan bahwa kekerasan tidak pandang usia atau jenis kelamin, dan dapat terjadi dalam situasi apapun. Tindakan membacok merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan tidak patut dilakukan oleh siapapun, terlebih lagi jika pelaku adalah seorang perempuan. Hal ini juga mencerminkan bahwa kemarahan seseorang, apapun alasannya, tidak boleh diungkapkan melalui tindakan kekerasan. Konflik atau cekcok seharusnya diselesaikan dengan cara yang lebih elegan dan dewasa, misalnya dengan berbicara dan mencari solusi yang baik bagi kedua belah pihak. Penggunaan tindakan kekerasan hanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar dan membahayakan kehidupan orang lain. Penting juga bagi kita untuk belajar mengendalikan emosi dan menghargai orang lain, tanpa harus resort ke kekerasan fisik. Tentu saja, kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga emak-emak tersebut sampai pada titik membacok pemuda tersebut. Namun demikian, hal tersebut tidaklah bisa dijadikan alasan untuk melakukan tindakan kekerasan. Hukum harus tetap ditegakkan dan pelaku harus dihukum sesuai dengan perbuatannya. Kejadian ini juga seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua tentang betapa pentingnya mengelola emosi dan menyelesaikan konflik tanpa harus resort ke kekerasan. Dalam situasi apapun, kita harus tetap tenang dan mencari jalan keluar yang baik dan damai. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan, dan kita semua bisa belajar untuk lebih menghargai satu sama lain dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.