Kasus guru ngaji cabul di Purwakarta memasuki babak baru. Kasus itu mulai disidangkan dan terdakwa didakwa dua pasal. Saya sangat prihatin dan kecewa dengan kasus oknum guru ngaji cabul di Purwakarta yang sedang disidangkan. Tindakan tersebut sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pendidik, yang seharusnya menjadi teladan bagi generasi muda. Kasus ini memberikan dampak negatif bagi citra pendidikan di Indonesia dan membuat orang tua semakin khawatir akan keamanan anak-anak mereka di lingkungan sekolah atau tempat menuntut ilmu. Selain itu, kasus seperti ini juga menunjukkan adanya kegagalan dalam proses seleksi dan pemantauan terhadap oknum guru tersebut. Pihak sekolah dan pemerintah seharusnya lebih selektif dalam memilih guru-guru yang akan mengajar agar kasus semacam ini dapat dicegah dan tidak terulang di masa depan. Pengawasan yang ketat juga perlu dilakukan agar setiap guru memberikan pengaruh positif dan mendidik dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak oleh oknum guru seharusnya menjadi perhatian bersama agar tidak terulang di masa yang akan datang. Diperlukan tindakan tegas terhadap oknum guru yang melakukan tindakan cabul, sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi pihak lain agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Selain itu, perlindungan dan keamanan anak-anak juga harus menjadi prioritas utama bagi pihak sekolah dan pemerintah. Penting bagi kita untuk semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari berbagai bentuk pelecehan, termasuk oleh oknum guru. Pendidikan mengenai keamanan pribadi dan pemahaman terhadap batasan-batasan dalam berinteraksi dengan guru juga perlu ditingkatkan di sekolah-sekolah. Semoga kasus ini dapat memberikan pelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada dan proaktif dalam melindungi anak-anak dari ancaman pelecehan seksual.