Loading...
Foto Presiden Joko Widodo sempat tidak terpasang di ruang rapat koordinasi DPD PDIP Sumatera Utara. Ganjar Pranowo turut merespons hal itu.
Tentu saja saya merasa prihatin dengan berita tersebut. Sebagai presiden Indonesia, seharusnya Jokowi mendapatkan penghormatan yang layak di berbagai acara resmi, termasuk rapat koordinasi partai politik seperti Rakor PDIP Sumut. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan absennya foto Jokowi di ruang rapat tersebut.
Kehadiran foto seorang pemimpin dalam suatu acara resmi adalah tanda penghargaan dan dukungan terhadap kepemimpinan yang sedang berjalan. Tindakan penghilangan foto Jokowi dari ruang rapat tersebut jelas menimbulkan tanda tanya terhadap sikap dan sikap PDIP Sumut terhadap Jokowi.
Sikap Ganjar Pranowo yang menyatakan bahwa foto Jokowi dipasang kembali setelah mendapat teguran, seakan menunjukkan bahwa kesalahan tersebut diakui oleh pihak terkait dan mereka sadar akan kekeliruan yang telah dilakukan. Namun, tindakan tersebut tetap menimbulkan pertanyaan mengenai keseriusan dan komitmen PDIP Sumut dalam mendukung kepemimpinan Jokowi.
Sebagai warga negara, kita harus menghormati dan mendukung kepemimpinan yang sah. Tidak hanya kepada Jokowi, tapi kepada siapapun pemimpin yang sedang menjabat. Sikap menghilangkan foto Jokowi dari ruang rapat hanya akan menimbulkan ketegangan dan konflik dalam kehidupan berpolitik di Indonesia.
Hal ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak, bahwa kebersamaan dan kesatuan dalam berpolitik adalah hal yang sangat penting bagi kemajuan Indonesia. Semua pihak harus bisa bekerja sama dan menghargai kepemimpinan yang ada demi tercapainya tujuan bersama, yaitu kemajuan dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment