Adik mahasiswa STIP yang tewas dianiaya senior mendapatkan beasiswa dari sekolah tersebut. Namun ia ragu usai kasus kematian kakaknya. Sangat menyedihkan melihat bagaimana insiden kekerasan yang dilakukan oleh senior kepada mahasiswa baru di lingkungan kampus. Kasus ini menunjukkan bahwa budaya kekerasan di dunia perkuliahan masih sangat mengkhawatirkan. Dianiaya oleh senior seharusnya tidak pernah terjadi dalam lingkungan pendidikan, di mana seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar. Kegelisahan dan ragu yang dirasakan oleh Anandita untuk masuk ke STIP setelah kakaknya mengalami peristiwa tragis tersebut wajar dan sangat dimengerti. Kekerasan yang dialami oleh kakaknya bisa meninggalkan trauma yang mendalam bagi anak dan keluarga, membuat mereka khawatir akan keamanan dan keselamatan Anandita. Langkah-langkah preventif dan pembinaan yang ketat perlu diterapkan di lingkungan kampus untuk mencegah terjadinya kekerasan antar mahasiswa. Pendidikan terhadap mahasiswa baru dan senior mengenai pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama secara profesional juga harus ditingkatkan. Kampus seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar, bukan tempat yang menimbulkan ketakutan dan kecemasan. Tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif adalah tanggung jawab bersama bagi seluruh pihak terkait, termasuk pihak kampus, mahasiswa, dan penyelenggara pendidikan. Semoga kasus ini menjadi momentum bagi pihak terkait untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap sistem pembinaan dan pengawasan mahasiswa di lingkungan kampus. Kecelakaan dan kekerasan yang menyebabkan cedera fisik maupun psikis tidak seharusnya terjadi di lingkungan pendidikan. Kita harus bersama-sama memastikan bahwa mahasiswa merasa aman dan nyaman dalam menimba ilmu di kampus. Mendidik anak-anak muda tidak hanya tentang pengetahuan akademik, tetapi juga mengenai nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang sangat penting untuk dibangun sejak dini.