Video yang memperlihatkan satu keluarga berlibur di Jogja dihadang dan diberhentikan oknum debt collector viral. Begini penjelasan polisi. Tanggapan saya terhadap berita ini adalah sangat prihatin. Kegiatan liburan seharusnya menjadi waktu untuk bersenang-senang dan bersantai, bukan untuk dikepung oleh debt collector yang menuntut pembayaran utang. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya masalah utang di masyarakat kita, hingga mengganggu kegiatan sehari-hari seperti liburan. Tindakan debt collector yang melakukan kekejaman seperti ini seharusnya tidak dibiarkan. Mereka seharusnya mengikuti prosedur yang legal dan etis dalam menagih utang, bukan dengan cara menakut-nakuti dan mengganggu ketenangan orang lain yang sedang berlibur. Bukan hanya merugikan debitur, tindakan seperti ini juga dapat merusak citra perusahaan debt collector dan juga membuat resah masyarakat umum. Tindakan seperti ini juga bisa menimbulkan dampak psikologis yang buruk bagi orang yang sedang dikepung oleh debt collector. Mereka mungkin merasa malu, stres, dan gelisah, yang seharusnya tidak terjadi dalam suasana liburan yang seharusnya menyenangkan. Oleh karena itu, pihak berwenang, seperti kepolisian, seharusnya melakukan tindakan tegas terhadap debt collector yang melakukan tindakan tidak manusiawi seperti ini. Diharapkan pula adanya sosialisasi yang lebih luas mengenai hak dan kewajiban debitur serta debt collector, agar kedua belah pihak dapat memahami peraturan yang berlaku dalam proses penagihan utang. Terpenting, penyelesaian masalah utang haruslah dilakukan dengan cara yang sopan, hukum, dan menghormati hak asasi manusia. Sehingga tidak menimbulkan kekacauan dan ketakutan di masyarakat. Kita sebagai masyarakat juga perlu lebih waspada dan bijak dalam mengelola keuangan, agar tidak terjerat dalam masalah utang yang berujung pada penagihan yang tidak manusiawi. Sebaiknya, hindari utang sebisa mungkin dan kelola keuangan dengan bijak untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang, dan pihak yang melakukan tindakan tidak manusiawi dapat diberikan sanksi yang sesuai agar menjadi pelajaran bagi pihak lain.