Ipong Muchlissoni buka suara soal 2 survei Pilbup Ponorogo. Meski kalah telak, Ipong yakin hasil survei itu tak bisa jadi patokan. Tanggapan saya terhadap berita "Reaksi Ipong Usai Kalah Telak dari Sugiri di 2 Survei Pilbup Ponorogo" adalah bahwa ini adalah hal yang wajar dalam sebuah kontes politik. Dalam setiap kontes, ada yang menang dan ada yang kalah, hal ini adalah bagian dari demokrasi dan proses pemilihan umum. Meskipun kalah dalam survei, Ipong tetap harus tetap tenang dan menunjukkan sikap yang dewasa serta profesional. Mungkin Ipong akan memperbaiki strategi kampanye dan mencari cara untuk meningkatkan popularitasnya di mata publik. Adalah penting bagi Ipong untuk menerima hasil survei dengan lapang dada dan tidak menyalahkan pihak lain atas kekalahan tersebut. Hal ini akan menunjukkan kepemimpinan yang matang dan kemauan untuk belajar dari kegagalan. Selain itu, Ipong bisa menggunakan hasil survei tersebut sebagai masukan untuk melakukan evaluasi dan introspeksi terhadap kinerjanya sebagai calon bupati. Mungkin ada hal-hal tertentu dalam kampanyenya yang perlu diperbaiki atau strategi baru yang perlu diterapkan untuk mendapatkan dukungan yang lebih besar dari masyarakat. Dalam situasi seperti ini, penting juga bagi Ipong untuk tetap fokus pada visi dan misinya sebagai calon pemimpin. Dia harus terus berkomunikasi secara jelas dan transparan kepada masyarakat mengenai program-program yang akan dijalankan jika terpilih. Dengan demikian, dia dapat memperoleh kembali kepercayaan dan dukungan dari pemilih yang mungkin belum yakin pada dirinya. Saya berharap Ipong dapat mengambil hikmah dari kekalahan dalam survei ini dan menggunakan pengalaman ini sebagai cambuk untuk menjadi lebih baik. Politik adalah permainan yang dinamis dan tidak ada jaminan kemenangan. Yang terpenting adalah bagaimana seseorang menanggapi kegagalan dan belajar dari pengalaman tersebut. Semoga Ipong dapat bangkit dan kembali bersaing dengan semangat yang lebih tinggi dalam kontestasi pilbup mendatang.