Tiga wanita asal Bogor, Jawa Barat ditangkap di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, saat akan terbang ke Jakarta, Rabu (8/5/2024) lalu. Berita mengenai penangkapan tiga wanita asal Bogor yang kedapatan membawa 19 kg sabu di Bandara Kualanamu merupakan bukti nyata akan maraknya peredaran narkoba di Indonesia. Penangkapan ini menunjukkan betapa besar dan gencarnya upaya pihak berwajib dalam memerangi peredaran narkoba di tanah air. Tindakan ini perlu diapresiasi, mengingat narkoba merupakan ancaman serius bagi generasi muda Indonesia. Perempuan-perempuan yang terlibat dalam kasus tersebut patut disayangkan, karena seharusnya sebagai sosok wanita mereka mampu memberikan teladan dan menjaga keutuhan keluarga. Namun, aksi mereka membawa 19 kg sabu menunjukkan bahwa siapapun bisa terjerumus dalam dunia kejahatan, tanpa pandang bulu. Kasus ini juga mengingatkan kita bahwa peredaran narkoba tidak pandang gender, siapapun bisa menjadi pelaku atau korban. Hal ini juga mengingatkan kita akan pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam membentengi generasi muda dari pengaruh buruk narkoba. Pendidikan dan kesadaran akan bahaya narkoba perlu ditanamkan sejak dini, agar generasi muda dapat mengambil keputusan yang tepat dan tidak terjerumus dalam perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Penegakan hukum yang tegas juga perlu terus dilakukan untuk memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan narkoba. Kita juga harus berhati-hati dan waspada terhadap penyebaran narkoba, karena tidak jarang kasus seperti ini terjadi di sekitar lingkungan kita. Peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi kepada pihak berwajib juga sangat penting, agar kasus-kasus seperti ini dapat segera terungkap dan ditindaklanjuti dengan cepat. Semua pihak, baik itu pemerintah, keluarga, maupun masyarakat, perlu bersinergi untuk memberantas peredaran narkoba demi mewujudkan generasi muda yang sehat dan terbebas dari pengaruh buruk narkoba.