Pelaku tabrak lari di Malang merupakan mahasiswa. Saat menubruk korban, pelaku dalam keadaan mabuk. Ia ditangkap di hotel, 7 jam kemudian. Kejadian ini sangat menyedihkan dan tidak dapat diterima. Mahasiswa yang mabuk seharusnya menyadari bahwa mengemudi dalam keadaan mabuk dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Tindakan ini tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga memberikan dampak yang negatif bagi masyarakat, terutama korban yang menjadi korban tabrakan. Sang pelaku seharusnya merasa menyesal atas perbuatannya dan tidak hanya meminta maaf, namun juga bertanggung jawab atas tindakannya. Kepedulian terhadap orang lain, termasuk petugas kebersihan yang menjadi korban tabrakan, harus diutamakan. Tindakan mabuk seharusnya tidak dijadikan sebagai alasan untuk melakukan kecerobohan yang dapat membahayakan keselamatan orang lain. Penting untuk memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku agar menjadi pembelajaran bagi orang lain agar tidak mengulangi perbuatan serupa. Selain itu, penting juga untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, termasuk mahasiswa, tentang bahaya mengemudi dalam keadaan mabuk dan pentingnya toleransi dalam berlalu lintas. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain di sekitar kita. Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam berperilaku, terutama ketika berada di jalanan. Yang terpenting, mari kita semua selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan bersama dalam beraktivitas sehari-hari.