Potensi ancaman sampah antariksa atau space debris muncul di Indonesia. Kondisi demikian dikarenakan telah menumpuknya sampah antariksa. Sebagai satu-satunya lembaga riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Indonesia, langkah antisipasi terhadap ancaman jatuhnya sampah antariksa di Indonesia merupakan tindakan yang sangat penting. Ancaman ini tidak dapat dianggap enteng karena potensi kerugian yang besar jika sampah antariksa tersebut jatuh ke bumi. BRIN harus terus melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko jatuhnya sampah antariksa di wilayah Indonesia. Dalam mengatasi ancaman jatuhnya sampah antariksa, BRIN perlu bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait lainnya seperti LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) dan Kementerian Pertahanan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap sampah antariksa yang berpotensi jatuh ke bumi. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga internasional yang memantau sampah antariksa seperti Space Surveillance Network (SSN) juga perlu dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai potensi jatuhnya sampah antariksa. Selain melakukan pemantauan, BRIN juga perlu mengembangkan teknologi untuk mengurangi risiko jatuhnya sampah antariksa di Indonesia. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan sistem pengontrolan orbit yang mampu mengarahkan sampah antariksa ke arah yang aman saat memasuki atmosfer bumi. Selain itu, penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan agar mereka juga turut berpartisipasi dalam menjaga keamanan antariksa. Dengan langkah-langkah antisipasi yang dilakukan oleh BRIN dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, diharapkan potensi ancaman jatuhnya sampah antariksa di Indonesia dapat diminimalkan, sehingga keamanan dan keberlangsungan hidup manusia di bumi tetap terjaga. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, perlu bersinergi dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan ini demi menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi.