“Saya menggantikan bapak saya, bapak sudah tidak ada (meninggal) dua tahun yang lalu,” kata Aziz. Saya merasa terharu dan kagum dengan kekuatan dan kesetiaan Mochammad Abdul Aziz dalam menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dalam menjalankan ibadah haji tahun ini. Sebagai jemaah haji termuda di Jawa Timur, menjadi amanah besar baginya untuk melanjutkan perjalanan suci ini atas nama ayahnya. Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya keluarga dalam mendukung dan saling menjaga satu sama lain, terutama dalam urusan agama. Meskipun masih muda, Aziz telah menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawabnya sebagai anak dalam keluarga. Tidak semua orang bisa sepenuhnya menggantikan posisi orang tua yang telah tiada dalam melaksanakan haji, namun Aziz dengan penuh semangat menerima amanah tersebut. Keberanian dan kesetiaan Aziz patut diacungi jempol, karena mengambil tanggung jawab untuk meneruskan ibadah haji ayahnya bukanlah hal yang mudah. Semoga perjalanan haji Aziz berjalan lancar dan dia bisa mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dalam menjalankan ibadah yang mulia ini sebagai bentuk penghormatan terhadap ayahnya. Dengan menggantikan posisi ayahnya dalam ibadah haji, Aziz juga memberikan pesan tentang pentingnya keberlanjutan dalam menjalankan ajaran agama. Hal ini tentu menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk selalu menghormati dan menjaga adat serta tradisi keluarga, terutama dalam urusan keagamaan. Semoga kedewasaan dan keberanian Aziz dalam menghadapi situasi ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda, bahwa kesetiaan dan tanggung jawab terhadap keluarga adalah hal yang mulia dan patut dijunjung tinggi. Semoga Aziz dan keluarganya selalu dilindungi dan diberkahi oleh Allah dalam setiap langkah perjalanan kehidupannya.