Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka izin 5 hari untuk kunjungan kerja ke Qatar dan Uni Emirat Arab pada tanggal 13-17 Mei 2024. Berikut ini keperluannya. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa keputusan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka untuk mengambil cuti selama 5 hari ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar menjadi kontroversial. Meskipun sebagai pejabat publik, beliau memiliki hak untuk mengambil cuti, namun keputusan tersebut tetap memunculkan pertanyaan dari masyarakat terkait kepentingan dan alasan di balik perjalanannya ke negara-negara tersebut. Pernyataan Pemerintah Kota Solo yang menyebutkan bahwa perjalanan Gibran ke UEA dan Qatar dalam rangka laporan progres pengembangan hibah menambah kompleksitas dari kontroversi ini. Sebagai pejabat publik, transparansi dan akuntabilitas merupakan hal yang sangat penting, sehingga ketika terdapat kegiatan atau keputusan yang dapat menimbulkan pertanyaan dari masyarakat, penjelasan yang jelas dan transparan perlu diberikan. Selain itu, perjalanan Gibran ke UEA dan Qatar juga menimbulkan pertanyaan mengenai efisiensi penggunaan anggaran publik. Sebagai seorang wali kota yang baru, fokus Gibran seharusnya adalah pada persoalan-persoalan di Kota Solo yang membutuhkan perhatian dan solusi cepat, bukan terlalu banyak menghabiskan waktu di luar negeri. Sebagai pemimpin, sangat penting bagi Gibran untuk senantiasa memprioritaskan kepentingan masyarakat yang dipimpinnya. Perjalanan dinas ke luar negeri seharusnya dilakukan dengan tujuan yang jelas dan memberikan manfaat yang nyata bagi kota dan masyarakat Solo. Sehingga, agar tidak menimbulkan spekulasi dan pertanyaan yang tidak perlu, kiranya wajar jika masyarakat menuntut penjelasan lebih lanjut terkait tujuan dan manfaat dari perjalanan Gibran ke UEA dan Qatar.