Benteng Keraton Yogyakarta dibangun mengelilingi kawasan tempat tinggal Sultan beserta keluarga dan para abdi dalem atau dikenal sebagai Jeron Beteng. Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta merupakan bagian penting dari sejarah Kota Yogyakarta yang kaya akan warisan budaya dan sejarahnya. Benteng tersebut merupakan bangunan yang ikonik dan menjadi simbol kejayaan kerajaan Mataram Islam yang sangat berpengaruh pada masa lampau. Bangunan-bangunan di dalam Keraton Yogyakarta memiliki desain dan arsitektur yang memukau, mencerminkan kekayaan seni dan budaya Jawa pada masa itu. Salah satu bagian yang menarik dari Benteng Keraton Yogyakarta adalah kompleks bangunan yang terdiri dari pendopo, pringgitan, dan berbagai ruang istana lainnya. Tiap bagian bangunan memiliki peran dan fungsi tersendiri sesuai dengan kebutuhan pada masa kerajaan dulu. Misalnya, pendopo digunakan sebagai tempat pertemuan penting, pringgitan sebagai tempat upacara keagamaan, dan sebagainya. Tidak hanya terkenal dengan arsitektur dan tata ruangnya yang megah, Benteng Keraton Yogyakarta juga menjadi pusat kegiatan budaya dan kesenian tradisional Jawa. Di dalamnya terdapat banyak warisan budaya berupa seni, tarian, dan musik tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini. Hal ini menjadi bukti bahwa Benteng Keraton Yogyakarta memiliki peran yang sangat penting dalam pelestarian dan pengembangan budaya Jawa. Dengan demikian, Benteng Keraton Yogyakarta bukan hanya sebuah bangunan bersejarah yang indah, tetapi juga merupakan pusat budaya dan warisan berharga yang harus dilestarikan. Melalui pemeliharaan dan pelestariannya, generasi mendatang masih dapat merasakan kekayaan sejarah dan budaya yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus menjaga nilai-nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam Benteng Keraton Yogyakarta agar tidak hilang begitu saja di tengah arus modernisasi yang semakin pesat.