Ayah di Tulungagung tega bunuh balitanya yang masih berusia 3 tahun. Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku diduga mengalami depresi. Sangat memilukan dan menyedihkan mendengar kasus seperti ini terjadi, di mana seorang ayah nekat membunuh anaknya sendiri yang masih berusia 3 tahun. Tindakan ini benar-benar kejam dan tidak bisa dimaafkan. Bahkan lebih menggelikan lagi, pelaku diduga melakukan aksi tersebut dalam kondisi depresi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan kesehatan mental dan peran keluarga serta lingkungan dalam memberikan dukungan kepada orang yang mengalami kondisi depresi. Depresi adalah masalah kesehatan mental yang serius dan harus diperlakukan dengan serius pula. Penting bagi kita semua untuk mengenali gejala-gejala depresi dan memberikan dukungan kepada orang-orang yang mengalami kondisi ini. Bukan malah menyalahkannya atau mengecamnya. Perlu adanya pelayanan kesehatan mental yang mudah diakses dan terjangkau untuk mencegah terjadi kasus-kasus serupa di masa depan. Selain itu, penting juga bagi kita sebagai masyarakat untuk lebih peduli terhadap orang-orang di sekitar kita yang mungkin mengalami depresi. Mendengarkan dan memberikan dukungan emosional kepada orang yang mengalami masalah kesehatan mental adalah langkah yang sangat penting. Kita harus memahami bahwa depresi bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh, dan penderita depresi membutuhkan perhatian dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Kasus ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Kita harus belajar untuk tidak menutup mata terhadap masalah depresi dan segera mencari bantuan ketika melihat gejala-gejala depresi pada diri sendiri atau orang lain. Semoga kasus ini juga menjadi pembelajaran bagi pihak berwenang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan mental dan memberikan perhatian yang lebih serius terhadap masalah ini. Semoga keluarga korban juga mendapatkan kekuatan dan dukungan dalam menghadapi cobaan ini.