Loading...
Siswa kelas 6 SDN Sidamulya, Kota Cirebon, ARD, diduga depresi usai ibunya menjual ponselnya. Ponsel tersebut dibeli ARD dari tabungannya.
Saya merasa sedih dan prihatin ketika membaca berita ini. Seorang bocah SD yang seharusnya masa kecilnya penuh dengan keceriaan dan kebebasan justru harus merasakan depresi karena ponselnya dijual oleh ibunya. Bagaimana tidak, ponsel mungkin merupakan salah satu mainan dan juga sarana hiburan yang penting bagi seorang anak di era digital seperti sekarang ini.
Tindakan menjual ponsel anak seharusnya tidak dilakukan tanpa pemikiran yang matang. Orangtua seharusnya lebih memperhatikan kebutuhan dan keadaan emosional anaknya. Jika ada masalah keuangan yang membuat ibu tersebut menjual ponsel anaknya, sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan anak agar dia paham dan tidak terpukul secara emosional.
Bocah SD yang mengalami depresi akibat kehilangan ponsel ini seharusnya mendapat perhatian lebih dari orang tua dan lingkungan sekitarnya. Depresi pada anak merupakan hal yang sangat serius dan membutuhkan penanganan yang tepat agar tidak berdampak buruk pada kehidupan selanjutnya. Orang dewasa di sekitar juga seharusnya memberikan dukungan, pemahaman, dan kasih sayang kepada anak-anak untuk mencegah timbulnya gangguan mental seperti depresi.
Saya sangat berharap agar kasus seperti ini tidak terulang lagi di masa depan. Anak-anak adalah aset berharga bagi bangsa ini, mereka perlu dilindungi, diperhatikan, dan dihargai oleh lingkungan di sekitarnya. Kesejahteraan dan kebahagiaan anak seharusnya menjadi prioritas utama bagi setiap orang tua dan masyarakat secara keseluruhan. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan anak-anak di sekitar kita.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment