Daftar tunggu ibadah haji di Jogja mencapai 34 tahun. Angka ini berdasarkan perhitungan jatah kuota haji dan jumlah pendaftaran. Saya merasa prihatin saat mendengar berita mengenai masa tunggu haji di Jogja yang mencapai 34 tahun. Hal ini menunjukkan betapa panjangnya proses dan antrean yang harus dijalani oleh jamaah haji di Indonesia untuk menunaikan ibadah haji. Dalam Islam, haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi yang mampu, sehingga penting bagi pemerintah untuk mencari solusi agar proses ini dapat berjalan secara efisien dan adil. Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam mengatur proses pelaksanaan haji bagi jutaan umat Islam di tanah air. Antrean yang panjang ini juga dipengaruhi oleh kuota yang terbatas dari pemerintah Arab Saudi, sehingga perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah perlu terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam sistem pendaftaran haji agar masa tunggu tidak terlalu panjang dan jamaah haji dapat menunaikan ibadah haji dengan lebih mudah. Selain itu, peran dari seluruh stakeholder terkait juga sangat penting dalam memberikan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, penting juga untuk terus memberikan sosialisasi mengenai prosedur pendaftaran haji dan pentingnya mendaftar haji sejak dini kepada masyarakat. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendaftar haji lebih cepat sehingga dapat mengurangi masa tunggu dan antrean yang panjang. Kesimpulannya, pemerintah perlu terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pelaksanaan proses pendaftaran haji agar jamaah haji di Indonesia dapat menunaikan ibadah haji dengan lebih mudah dan nyaman. Semoga masalah ini segera mendapat solusi yang baik demi kepentingan umat Islam di Indonesia.