Sidang kasus penipuan berkelanjutan eks anggota DPRD Kota Sukabumi, Ivan Rusvansyah digelar di Pengadilan Negeri Kelas IB Kota Sukabumi, Senin (13/5). Saya merasa sangat prihatin dan kecewa setelah membaca berita tersebut. Sebagai seorang eks anggota DPRD, seharusnya ia menjadi teladan bagi masyarakat dalam hal integritas dan kejujuran. Namun, tindakan penipuan yang dilakukannya justru menunjukkan bahwa ia telah melanggar kepercayaan masyarakat dan mengkhianati amanah yang diberikan kepadanya sebagai wakil rakyat. Meminta hukuman ringan dalam kasus penipuan adalah tindakan yang tidak etis dan tidak pantas dilakukan oleh seseorang yang seharusnya memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Tindakan penipuan merupakan tindakan yang merugikan banyak pihak dan hal ini seharusnya dihukum dengan tegas sebagai bentuk keadilan bagi korban-korban yang telah menjadi korban dari kelakuannya. Saya berharap agar pihak berwajib dapat menangani kasus ini dengan seadil-adilnya dan memberikan hukuman yang setimpal dengan tindakan yang dilakukan oleh eks anggota DPRD tersebut. Tidak ada alasan yang dapat dibenarkan untuk meminta hukuman ringan dalam kasus penipuan, karena hal tersebut hanya akan merugikan korban dan memberikan sinyal bahwa tindakan tersebut dapat dianggap remeh. Sebagai masyarakat, kita harus menuntut keadilan dan menolak segala bentuk tindakan penipuan yang dilakukan oleh siapapun, termasuk oleh para pejabat publik. Tindakan penipuan merupakan bentuk pelanggaran hukum yang harus dihukum dengan tegas demi menjaga keadilan dan ketertiban dalam masyarakat. Semoga hukum dapat ditegakkan dengan adil dan tidak pandang bulu dalam kasus ini, sehingga dapat memberikan efek jera bagi siapapun yang melakukan tindakan penipuan di masa mendatang. Kepedulian kita sebagai masyarakat juga sangat penting dalam memastikan bahwa para pejabat publik bertindak dengan integritas dan kejujuran, serta tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat.