Eks pegawai koperasi di Kulon Progo nekat membobol bekas kantornya. Aksi ini ternyata dipicu sakit hati pelaku karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Saya merasa sangat prihatin dan tidak setuju dengan tindakan eks pegawai yang nekat untuk membobol kantor koperasi di Kulon Progo hanya karena merasa kecewa karena dipecat. Tindakan tersebut merupakan bentuk kejahatan dan tidak bisa dijustifikasi atas alasan apapun. Kekecewaan sebagai mantan pegawai seharusnya diungkapkan dengan cara yang lebih dewasa dan profesional, seperti melakukan mediasi atau mencari jalan keluar yang lebih baik. Selain itu, tindakan tersebut juga merugikan banyak pihak, tidak hanya koperasi sebagai korban tapi juga masyarakat yang menjadi anggota koperasi serta pegawai-pegawai lainnya. Dampak dari tindakan tersebut bisa sangat besar dan sulit untuk pulih, baik dari segi finansial maupun reputasi koperasi tersebut. Saya juga berharap agar kasus ini dapat dijadikan pembelajaran bagi seluruh pihak, baik karyawan maupun pengelola perusahaan. Penting untuk memperhatikan persoalan penyaluran kecewa dan konflik di tempat kerja agar tidak sampai berujung pada tindakan kriminal seperti ini. Karyawan dan pengelola perusahaan harus bisa menyelesaikan perbedaan atau konflik dengan cara yang lebih bijaksana dan beradab. Terakhir, saya berharap agar aparat penegak hukum dapat menindaklanjuti kasus ini dengan tegas dan segera menangkap pelaku agar mendapatkan hukuman yang setimpal dengan tindakannya. Hukum harus ditegakkan untuk memberikan efek jera kepada potensial pelaku kejahatan serupa di masa yang akan datang. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang dan semua pihak bisa belajar dari kasus ini untuk meningkatkan kesadaran hukum dan profesionalisme dalam berinteraksi di lingkungan kerja.