Ketum PBB, Yusril Ihza Mahendra, dan Sekjen PBB, Afriansyah Noor, digugat ke PN Bima, NTB. Yusril dan Afriansyah digugat kader PBB Kota Bima, Mustamin. Saya merasa prihatin dengan berita tersebut karena Yusril Ihza Mahendra, salah satu politisi terkemuka di Indonesia, dan Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor telah digugat ke pengadilan. Gugatan tersebut menunjukkan adanya ketidakpuasan atau ketidaksetujuan terhadap kebijakan atau tindakan yang dilakukan oleh keduanya. Sebagai tokoh yang memiliki pengaruh di masyarakat, tindakan yang diambil oleh Yusril dan Afriansyah haruslah diawasi secara ketat dan transparan. Sebagai pengacara, Yusril sepatutnya mengedepankan keadilan dan kebenaran dalam setiap langkah yang diambilnya. Sementara itu, sebagai Sekjen PBB, Afriansyah diharapkan untuk menjalankan tugasnya dengan profesional dan tidak terlibat dalam tindakan yang merugikan orang lain. Hukum merupakan landasan bagi terciptanya keadilan dalam suatu masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi proses hukum ini diproses dengan adil dan transparan, agar kebenaran dapat terungkap dan keadilan dapat terpenuhi. Saya berharap bahwa kasus ini tidak hanya berujung pada konflik hukum semata, tetapi juga sebagai pembelajaran bagi semua pihak dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka secara bijaksana dan bertanggung jawab. Semua orang, termasuk para pemimpin dan tokoh masyarakat, harus mematuhi hukum dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Gugatan hukum merupakan salah satu cara untuk menegakkan keadilan dan menjaga supremasi hukum. Namun, dalam proses ini, kita perlu juga memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menjelaskan dan membuktikan klaim masing-masing sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Semoga kasus ini dapat diselesaikan dengan baik dan memberikan pembelajaran bagi semua pihak dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka secara benar dan bertanggung jawab. Kita sebagai masyarakat juga perlu menjalankan peran sebagai pengawas dan penegak hukum dalam upaya menjaga keadilan dan kebenaran dalam masyarakat. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan dan kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil, transparan, dan berkeadilan bagi semua.