Menurut wakil kepala sekolah SMK Muhammadiyah 3, sekolahnya diserang puluhan pelajar sebanyak dua kali. Saya merasa sangat prihatin dan kecewa mendengar berita mengenai ricuh yang terjadi di Kota Yogyakarta, dimana 6 sekolah menjadi korban serangan dari gerombolan siswa dengan seragam coret-coret. Tindakan tersebut sangat tidak terpuji dan menunjukkan kurangnya kesadaran dan pendidikan karakter yang seharusnya ditanamkan di sekolah. Pelajar seharusnya menjadi contoh yang baik dan menjadi pilar utama dalam membentuk generasi masa depan yang baik. Tindakan kekerasan dan vandalisme yang dilakukan oleh siswa tersebut tentu saja tidak dapat dibenarkan. Sebagai generasi muda, mereka seharusnya memahami pentingnya menjaga lingkungan sekolah dan menjalin hubungan yang baik antar sesama. Tindakan tersebut justru akan memberikan dampak buruk bagi nama baik sekolah dan juga mencoreng citra pendidikan di Indonesia. Pihak sekolah dan juga orang tua harus turut bertanggung jawab dalam membentuk karakter siswa dan mengajarkan nilai-nilai moral yang baik agar tidak terjadi kembali insiden serupa di masa depan. Semua pihak harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini dengan bijak dan tidak mencoba memperkeruh situasi dengan bertindak emosional atau balas dendam. Pendidikan karakter dan pembinaan mental harus ditingkatkan agar para siswa dapat lebih memahami pentingnya menjaga lingkungan sekolah dan menghormati sesama. Pelecehan dan tindakan kekerasan tidak boleh dianggap sepele, dan harus ada sanksi yang tegas untuk pelaku agar dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi generasi muda lainnya. Terakhir, saya berharap insiden seperti ini tidak terulang di masa yang akan datang. Pendidikan harus menjadi landasan utama dalam membentuk generasi yang unggul dan memiliki moral yang baik. Semua pihak harus bekerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah demi menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan aman bagi para siswa.