Prabowo menyebut, gaya kepemimpinan militeristik tidak relevan. Apalagi, ia sudah keluar dari militer lebih kurang 25 tahun. Pernyataan Prabowo Subianto bahwa gaya kepemimpinan militeristik tidak lagi relevan menunjukkan kesadaran yang baik dari seorang pemimpin yang mengakui bahwa gaya kepemimpinan yang otoriter dan otoriter tidak selalu efektif dalam memimpin suatu negara. Hal ini sangat penting mengingat Indonesia merupakan negara demokratis yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan berpendapat. Dengan mengakui bahwa gaya kepemimpinan militeristik tidak lagi relevan, Prabowo memperlihatkan bahwa dia mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman serta tuntutan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Sebagai seorang pemimpin, kemampuan untuk berubah dan terus belajar merupakan hal yang sangat penting agar dapat memimpin dengan bijaksana dan efektif. Keputusan Prabowo untuk keluar dari militer dan terjun ke dunia politik menunjukkan bahwa dia memiliki visi yang lebih luas mengenai tugas dan peran seorang pemimpin. Hal ini juga mengisyaratkan bahwa dia ingin menggunakan pengalaman dan pengetahuannya yang luas untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat Indonesia. Melalui pernyataannya ini, Prabowo juga memberikan contoh yang baik bagi para pemimpin lainnya untuk selalu terbuka terhadap perubahan dan tidak terpaku pada pola pikir atau gaya kepemimpinan tertentu. Dengan demikian, diharapkan pemimpin-pemimpin di Indonesia dapat lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman serta kebutuhan masyarakat. Secara keseluruhan, pernyataan Prabowo mengenai relevansi gaya kepemimpinan militeristik menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemimpin yang cerdas, visioner, dan memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya kepemimpinan yang demokratis, inklusif, dan berorientasi pada kepentingan rakyat. Semoga sikap ini dapat menjadi contoh bagi para pemimpin lainnya dalam memimpin dengan bijaksana dan efektif demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.