Ya, pria yang dulunya dikenal dengan sejumlah lagu Aceh, terutama lagu religius ini meninggal dunia di rumahnya Kompleks Buddha Tzu Chi, Gampong Saya merasa sangat sedih mendengar kabar tentang meninggalnya Ibnu Arhas. Beliau merupakan sosok yang memiliki peran yang sangat penting dalam dunia seni, dakwah, dan politik di Indonesia. Sebagai seniman, Ibnu Arhas telah menghasilkan karya-karya yang memberikan inspirasi dan menyentuh hati banyak orang. Sebagai pendakwah, beliau telah menyebarkan ajaran Islam dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Dan sebagai politisi, Ibnu Arhas telah berjuang untuk menciptakan perubahan yang positif bagi masyarakat. Jasa-jasa Ibnu Arhas tidak hanya terasa di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional. Beliau telah memberikan kontribusi yang besar dalam memperkuat identitas keislaman dan budaya Indonesia. Kepergiannya tentu meninggalkan kekosongan yang sulit untuk diisi. Namun, kita sebagai masyarakat dapat mengenang dan meneruskan perjuangan beliau dengan terus menghidupkan semangat keislaman, seni, dan politik yang beliau perjuangkan. Proses pemakaman Ibnu Arhas di Pidie Jaya juga menjadi momen yang menyentuh hati. Dengan pemakaman di tempat kelahirannya, semakin menunjukkan betapa besarnya pengaruh dan kedekatan beliau dengan masyarakat Aceh. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah beliau selama ini dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi kehilangan ini. Saya yakin, warisan dan teladan yang ditinggalkan oleh Ibnu Arhas akan terus menginspirasi generasi-generasi selanjutnya untuk berjuang demi kebaikan dan kebenaran. Semoga kita semua dapat merenungkan perjuangan dan dedikasi yang telah beliau lakukan, serta terus mengambil manfaat dari segala hal yang telah beliau berikan kepada masyarakat. Selamat jalan Ibnu Arhas, semoga segala amal baikmu diterima oleh Yang Maha Kuasa. Amin.