Terdapat ribuan pelanggan yang menunggak pembayaran di seluruh kecamatan. Jumlah tunggakan tersebut mencapai nominal ratusan juta rupiah Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa tindakan UPT PAM Bangka Selatan untuk mengancam akan memotong layanan air bagi pelanggan yang menunggak pembayaran adalah langkah yang perlu dilakukan untuk menegakkan aturan dan menjaga keseimbangan keuangan perusahaan. Menunggak pembayaran bisa menyebabkan ketidakseimbangan keuangan perusahaan serta menghambat pelayanan kepada pelanggan lainnya. Ketika sejumlah pelanggan tidak melakukan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, hal ini dapat membahayakan kelangsungan bisnis perusahaan serta menyebabkan penurunan kualitas layanan bagi pelanggan lainnya. Ancaman untuk memotong layanan air menjadi tindakan tegas guna mendorong pelanggan agar lebih disiplin dalam membayar tagihan air mereka. Namun, dalam mengimplementasikan ancaman tersebut, UPT PAM Bangka Selatan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi pelanggan yang mungkin sedang mengalami kesulitan keuangan. Mungkin ada faktor eksternal yang menyebabkan keterlambatan pembayaran, seperti kondisi ekonomi yang sulit atau bencana alam. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendekatan yang lebih humanis dan komunikatif dalam menyelesaikan masalah ini agar tidak memberatkan pelanggan yang berusaha memenuhi kewajibannya. Sebagai solusi alternatif, UPT PAM Bangka Selatan dapat memberikan fasilitas pembayaran yang lebih fleksibel atau melakukan komunikasi yang lebih intensif dengan pelanggan yang menunggak pembayaran. Hal ini bisa membantu menyelesaikan masalah pembayaran tanpa harus langsung memotong layanan air, yang pada akhirnya juga dapat membahayakan kesehatan dan kebutuhan pokok pelanggan tersebut. Saling pengertian antara pelanggan dan penyedia layanan sangat penting dalam memastikan kelancaran dan keberlangsungan layanan air bagi masyarakat.