Fakta baru pesawat Garuda Indonesia yang terbakar saat mengantarkan jemaah haji di Makassar, Sulawesi Selatan terungkap. Saya merasa prihatin dan khawatir ketika membaca berita tersebut. Kejadian ini tentu menjadi momok yang menakutkan bagi para penumpang, khususnya jemaah haji yang sedang dalam perjalanan ibadah. Selain itu, fakta bahwa pesawat Garuda yang terbakar sudah berusia lebih dari 22 tahun juga menimbulkan pertanyaan akan kondisi dan keamanan pesawat tersebut. Sebagai maskapai penerbangan ternama, Garuda Indonesia seharusnya memberikan kenyamanan dan keamanan yang terbaik bagi seluruh penumpangnya. Namun, kejadian ini menunjukkan bahwa masih ada kekurangan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan terhadap armada penerbangan mereka. Pihak terkait, termasuk otoritas penerbangan, harus segera melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab serta langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Keamanan dan keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama bagi semua maskapai penerbangan. Mereka harus terus melakukan pemeliharaan dan pemantauan secara berkala terhadap seluruh armada pesawat yang mereka miliki. Selain itu, perusahaan juga harus melakukan evaluasi terhadap usia pesawat dan jika diperlukan melakukan penggantian dengan pesawat yang lebih baru dan terjamin keamanannya. Para penumpang sendiri juga sebaiknya selalu waspada dan memperhatikan kondisi pesawat sebelum naik. Jika ada tanda-tanda yang mencurigakan atau merasa tidak nyaman, sebaiknya segera melaporkan kepada awak kabin atau petugas penerbangan terkait. Keamanan dalam penerbangan adalah tanggung jawab bersama, dan perlu adanya kerjasama dari semua pihak untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan udara.