Bahwa kemitraan itu merupakan keniscayaan, dia juga meminta agar pekebun sawit dijadikan subjek bukan objek. Saya sangat mendukung kehadiran Permentan 18 Tahun 2021 yang bertujuan untuk mendorong pola kemitraan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kebun. Dengan adanya regulasi yang jelas seperti peraturan tersebut, diharapkan akan tercipta hubungan yang lebih baik antara petani dengan pemodal atau perusahaan yang memiliki kebun. Hal ini dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi kedua belah pihak, sehingga kolaborasi dalam pengelolaan kebun menjadi lebih lancar dan berkelanjutan. Selain itu, pola kemitraan yang diusung dalam Permentan 18 Tahun 2021 juga dapat memperkuat jaringan ekonomi lokal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar kebun. Dengan adanya kerjasama yang baik antara petani dan pemodal, akan tercipta lingkungan yang produktif dan berkelanjutan. Selain itu, pola kemitraan juga dapat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan mengurangi kesenjangan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Diharapkan dengan adanya Permentan 18 Tahun 2021 ini, akan semakin banyak masyarakat sekitar kebun yang dapat merasakan manfaatnya, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Masyarakat akan lebih terlibat dalam pengelolaan kebun dan memiliki akses lebih besar terhadap pendapatan yang dihasilkan. Selain itu, pola kemitraan yang diusung juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar kebun, seperti akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang lebih baik. Namun, tentu saja implementasi dari Permentan 18 Tahun 2021 ini juga perlu diawasi dan dievaluasi secara berkala agar tujuan dari regulasi tersebut dapat tercapai dengan baik. Perlu adanya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pola kemitraan ini, serta perlindungan terhadap hak-hak petani dan masyarakat sekitar kebun. Dengan demikian, diharapkan bahwa keberadaan Permentan 18 Tahun 2021 dapat benar-benar memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang terlibat.