Loading...
Nama Thita muncul dalam persidangan setelah sejumlah saksi dari Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap ada aliran dan atau permintaan uang
Berita tentang Indira Chunda, putri Syahrul Yasin yang biaya kecantikannya ditanggung oleh negara dengan harta sebanyak Rp 16,1 M menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Di satu sisi, ada yang mendukung keputusan ini dengan alasan bahwa sebagai putri pejabat negara, Indira berhak mendapatkan fasilitas yang layak sebagai warga negara. Namun di sisi lain, banyak yang menolak dan mengecam kebijakan ini karena dianggap tidak adil dan merugikan bagi masyarakat.
Pertama-tama, seharusnya sebagai putri pejabat negara, Indira seharusnya bisa mandiri dalam urusan kecantikannya tanpa harus mengandalkan biaya dari negara. Hal tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab pribadi dan tidak perlu melibatkan negara. Selain itu, dengan adanya kebijakan ini, bisa memicu ketidakadilan di masyarakat karena tidak semua orang memiliki akses yang sama untuk mendapatkan fasilitas yang sama.
Selain itu, penggunaan uang negara sebaiknya dialokasikan untuk hal-hal yang lebih mendesak dan penting bagi masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, atau bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Mengalihkan dana negara untuk kepentingan pribadi seperti biaya kecantikan seorang individu dianggap kurang tepat dan berpotensi menimbulkan kemarahan dan ketidakpuasan di masyarakat.
Dalam hal ini, transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam penggunaan anggaran negara perlu ditingkatkan. Harus ada mekanisme yang jelas dan terbuka untuk mengawasi dan mengevaluasi penggunaan dana negara agar tidak disalahgunakan atau dialokasikan untuk hal yang tidak tepat. Keputusan yang berkaitan dengan penggunaan uang negara harus selalu berlandaskan pada prinsip keadilan, kejujuran, dan kebijakan yang pro-rakyat.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment