Serangan mortir pejuang Hamas melukai sebanyak delapan tentara IDF, satu orang dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Israel tewas. Berita mengenai satu orang dari Kementerian Pertahanan Israel yang tewas akibat serangan mortir yang dilancarkan oleh Hamas, beserta delapan tentara IDF yang terluka, merupakan suatu tragedi yang sangat memilukan. Kehilangan satu nyawa manusia adalah hal yang tidak bisa diremehkan, terlebih lagi sejumlah tentara yang juga mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Serangan semacam ini hanya akan menambah derita dan kekerasan di kawasan konflik yang sudah lama terjadi. Peristiwa ini mengingatkan kita akan konflik yang terus berkecamuk di wilayah Timur Tengah, dalam hal ini antara Israel dan Palestina. Saling serang dan balas membela hanya akan memperburuk situasi yang sudah ambruk ini. Yang paling penting adalah, semua pihak harus mencari jalan damai dan solusi politik untuk menyelesaikan perselisihan mereka, dengan menghormati hak asasi manusia dan mengutamakan perdamaian. Hamas, sebagai kelompok yang dituduh sebagai pelaku serangan mortal tersebut, juga harus disikapi secara bijaksana. Pihak Israel dan Hamas perlu bekerja sama untuk menghentikan spirak kekerasan yang merugikan kedua belah pihak. Lebih dari itu, krisis kemanusiaan di Gaza perlu diatasi dengan segera untuk mencegah terjadinya bencana kemanusiaan yang lebih besar. Semua pihak yang terlibat dalam konflik ini, baik itu Israel, Hamas, maupun pihak lainnya, harus berkomitmen untuk menyelesaikan konflik ini dengan damai dan berusaha mencari jalan keluar yang adil bagi semua pihak. Diplomasi dan dialog harus menjadi cara utama untuk menyelesaikan konflik, bukan kekerasan dan serangan bersenjata. Kami berharap bahwa kedua belah pihak bisa menahan diri, meredakan ketegangan, dan bekerja sama untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Keselamatan dan kesejahteraan semua warga, tidak peduli dari pihak mana mereka berasal, harus menjadi prioritas utama dalam menyelesaikan konflik ini. Semoga insiden-insiden serupa tidak terulang lagi di masa depan, dan perdamaian dapat terwujud di wilayah Timur Tengah.