Terungkaplah bahwa ayah Abdul Aziz, yaitu Haji Alwi Ruslan, adalah seorang pengusaha sukses di Kalimantan Timur. Saya merasa bahwa berita ini cukup mengejutkan dan menarik karena mengungkap sosok seorang pengusaha tambang yang sudah menikah sebanyak 7 kali. Hal tersebut menunjukkan bahwa kehidupan pribadi seseorang bisa menjadi pusat perhatian publik ketika terlalu ekstrem. Meskipun memang tidak ada larangan dalam agama Islam untuk menikah berulang kali, namun hal ini tentu saja bisa menimbulkan banyak tanggapan dan perdebatan dari masyarakat. Haji Alwi Ruslan juga disebutkan pernah membiayai perjalanan umroh untuk 318 orang, yang menunjukkan kebaikan dan kepeduliannya terhadap sesama. Meskipun memiliki sisi kontroversial dalam kehidupan pribadinya, tindakan baik yang dilakukannya juga perlu diapresiasi. Selain itu, sebaiknya kita tidak melupakan bahwa setiap orang memiliki sisi baik dan buruk, dan tidak seharusnya kita menilai seseorang hanya dari satu sisi cerita saja. Terkait dengan jumlah pernikahan yang cukup banyak, mungkin saja ada alasan di balik keputusannya untuk menikah berulang kali. Namun pada akhirnya, ini merupakan masalah pribadi yang sebaiknya dijadikan pembelajaran bagi kita semua. Kita seharusnya tidak terlalu mudah menjudge seseorang hanya dari masa lalunya, namun lebih baik berfokus pada apa yang bisa dipelajari dari pengalaman tersebut. Di sisi lain, kisah Haji Alwi Ruslan juga menjadi peringatan bagi kita semua untuk selalu menjaga kehidupan pribadi dengan baik dan tidak terjebak dalam perbuatan yang tidak sesuai dengan norma sosial atau agama. Sebagai seorang pengusaha yang memiliki pengaruh di masyarakat, sikap dan perilaku Haji Alwi Ruslan dapat menjadi contoh bagi orang lain, baik secara positif maupun negatif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memperhatikan nilai moral dan etika dalam menjalani kehidupan. Secara keseluruhan, berita ini membawa pesan yang cukup singifikan tentang kompleksitas kehidupan seseorang dan hakekat manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kebaikan. Hal ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu bijak dalam menilai orang lain, serta menjadikan setiap pengalaman sebagai pembelajaran agar tumbuh menjadi individu yang lebih baik.